Sajak Diam


Aku melamun di pelupuk mata
Belajar menyemedikan pikiran dungu
Tak ada lagi tindak tanduk, sosial.
Di pelataran Zaman
Semua menyibukkan pandangan

Aku bertahta
Aku berkuasa
Aku lemah
Aku pantas dihina

Pada sebuah kata
Tak ada yang bisa dirangkai indah
Tanda baca menolak menyetubuhi diksi
Bertentangan dalam kondisi

Tak ada asa
Semburat pilu membungkus doa.
Lantunan keindahan belum mampu menembus kekejihan

Sampai kapan perlakuan ini dilestarikan?
Sampai kapan keajaiban menyapa?
Sampai kapan sajak diam terus berkelana?


Senin, 28 Oktober 2019
Bulan Bahasa Bunga Pustaka






Komentar

Kay mengatakan…
terima kasih, emak
Unknown mengatakan…
Kalimat indah..
Kay mengatakan…
heee ...sukanya memuji biar akoh punya sanyap wkk

Postingan populer dari blog ini