Remaja
Cenggini yang Laku di Klinik Gigi
Alviani Setyowati Putri berdomisili di Cenggini Cenang Kec. Balapunag Kab. Tegal alumni SMK Diponegoro tahun 2017 dari jurusan Farmasi. Remaja yang tumbuh semakin anggun akan membagi cerita kepada sahabat majalah CINTA (Cerdas, Inovatif, dan Takwa) mengenai kariernya setelah lulus dari sekolah.
Ternyata awal lulus SMK langsung kerja di
restoran chines food. Pekerjaan lain jurusan
baginya itung-itung latihan mental. Pekerjaan itu menurutnya dijalani sampai
satu tahun. Setelah satu tahun berjalan lamanya. Akhirnya, memutuskan untuk mencari
pekerjaan yang sesuai dengan bidang kesehatan. Tentunya dengan ilmu yang pernah
didapatkan selama bersekolah di SMK Diponegoro Lebaksiu.
Alhamdulillah dapat pekerjaan di FHL DENTAL CLINIC yang terletak
di jalan Jend. Sudirman No. 44-46, Lt.15 Unit: 1509, Gedung BRI 2 – Tanah
Abang, Jakarta Pusat.
“Awalnya ragu-ragu karena minimnya
pengetahuan tentang gigi. Tapi jangan menyerah sebelum gagal.” Katanya saat
diwawancara via during oleh Tim Redaksi.
“Waktu interview ada 5 orang yang dibutuhkan
hanya 2. Alhamdulillah salah satunya adalah saya,"
Pengetahuan bisa dipelajari tetapi attitude itu lebih utama. Itu yang
dibilang dokter ke saya setelah tahap interview selesai. Jadi attitude itu sangat penting yah dalam
dunia kerja. Poin ini selalu menjadi patokan untuk Alviani dimana pun dia
berada.
Dinyatakan bisa bergabung dengan klinik gigi
yang ada Jakarta Barat, awalnya berat emang karena hafalannya banyak melebihi
hapalan resep saat sekolah. Beruntung saja dulu sering menghafalkan nama latin
jadi sudah terbiasa buat hafalan. Training selama tiga bulan langsung jadi
karyawan.
Meski begitu, dalam bekerja selalu ada suka
dukanya. Dukanya kadang ada pasien yang susah buka mulut jadi harus fokus terus
kalau meleng sedikit bisa jelek tambalannya sedangkan sukanya kalau ada
pasiennya anak-anak yang lucu apalagi kalau pasiennya artis seperti ketiban
durian.
Berbicara mengenai pendapatan alhamdulillah
gaji UMR Jakarta sesuai dengan kerja yang begitu menyita banyak waktu. Alviani
juga merasakan solidnya pertemanan, suka dukanya semua jadi satu rasa dalam
pekerjaan maupun kontrakan.
Alviani juga masih mengingat masa-masa
pertama kali aku masuk sekolah. Semua normal seperti sekolah lain pada umumnya, lama
kelamaan merasa seperti masuk sekolah militer harus tahan mental dan tahan
banting. Pendidikan seperti itu diterapkan karena juruan farmasi bukan jurusan
yang bisa dianggap enteng. Salah perhitungan resep maka akan membahayakan
pasien. Jadi, sudah ditanamkan kepada siswa-siswi apabila pratikum harus serius
dan jangan main-main. Guru-guru produktif farmasi sangat disipin dan sabar
mendidik. Hasilnya, bagus sekali dan berimbas pada kami para alumni yang
merasakan manfaat yang luar biasa bahkan menjadi bekal untuk kami saat berdiri
kari di kota orang.
“Awal-awal jadi siswi baru rasanya, senang
banget bisa ngeracik obat di Lab farmasi dan belajar Ilmu resep, pakai baju
putih-putih mengenal macam pacetamol membawa buku besar-besar, dan menggunakan
jas kebesaran farmasi itu ada kebanggan tersediri.” Sempurna katanya menutup
berbincangan during ini. (kay.aja)

Komentar