Menyajikan Gagasan Melalui Artikel 


EMAS HITAM KALIMANTAN

Oleh: Mohamad Muis Arohman

 Alumni TKRO SMK DIPONEGORO LEBAKSIU 2017



Pernahkah Anda membayangkan bagaimana rasanya bekerja di pertambangan? mungkin di pikiran kalian isinya tentang kendaraan yang ukuranya jauh lebih besar dari ukuran yang ada di jalanan umum.

Gambar di atas adalah salah satunya fungsi dari alat tersebut ialah untuk membawa tanah hasil pengeboman.

Batu bara adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur- unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan ialah PT PAMA PERSADA NUSANTARA.

Saya bekerja di PT PAMA sejak tahun 2017 sampai sekarang dengan status karyawan kontrak. Nama saya Mohamad Muis Arohman alamat jalan Ponpes Babakan Rt 04/05. Saya masuk ke PT PAMA  berkat lowongan kerja dari BKK SMK  DIONEGORO.

Menjelang kelulusan sekolah, BKK SMK gencar memberikan informasi mengenai lowongan pekerjaan salah satunya lowongan pekerjaan dari PT SUZUKI dan PT PAMA. Saat itu PT SUZUKI mengadakan tes terlebih dahulu dengan tes pertama ialah tes fisik dan kedua tes psikotes. Alhamdulillah keduanya lulus dan tinggal menunggu panggilan interview. Namun dari pihak Suzuki tidak menginformasikan kapan akan di panggil interview.

Selang beberapa hari pihak dari pt pama memanggil untuk mengikuti tes. Dengan pendaftaran awal saya sebagai mekanik. Ada 5 tes yang harus saya lewati untuk bisa di terima oleh perusahaan yang memiliki visi menjadi pemimpin pertambangan kelas dunia dengan produktivitas, kemampuan engineering, pengendalian lingkungan dan keselamatan kerja yang terbaik.

1)           Pra Mcu

Tes ini bagi saya cenderung mudah, karena hanya dilakukan pengecekan fisik secara visual mata. Jika ditemukan bekas luka yang mencolok (patah tulang) kemungkinan tes ini tidak akan lolos.

2)           Tes psikotes

Tes ini benar-benar menuntut saya dan setiap individu untuk berfikir kritis. Salah satunya ialah tes kreplin/tes koran. Disini saya harus melakukan tes dengan cermat dan teliti.

Tips untuk tes ini ialah sering-sering berlatih, sekarang banyak aplikasi di android/ios yang menyediakan tes kreplin ini.

3)           Interview Psikolog

Tes ini benar membuat saya menyesal karena pada saat ditanya tentang tinggi badan saya memberikan informasi yang tidak valid. Hasilnya pun saya dialihkan ke posisi operatore karena faktor tinggi badan. Namun saya bersyukur masih lolos dalam tes ini.

4)           Interview User

Dalam tes ini saya merasakan efek dari kesalahan memberi informasi pada interview psikolog, dimana pada saat interview saya di ukur kembali tinggi badan saya. Hasilnya pun diluar standar operatore dimana tinggi badan saya hanya 164 cm sedangkan operatore minimal 165 cm saya pun tidak lulus dalam tes ini. Namun pihak PT PAMA pun memberikan opsi lain pindah ke posisi mekanik, dengan catatan tes di lakukan di pekalongan tepatnya di SMK Kedung Wuni. Ketika sampai di rumah saya pun cerita ke orang tua bahwa saya tidak lolos tes tapi masih ada opsi lain. Setelah musyawarah akhirnya ayah saya pun menyanggupi untuk membantu saya, Keesokan harinya pun saya berangkat ke pekalongan bersama ayah saya menggunakan sepeda motor. Saya berangkat dari rumah jam 5 pagi setelah solat subuh, 2 jam perjananan saya sampai di pekalongan. Ternyata saya tidak sendirian saya bersama 5 teman yang lain sama-sama mengikuti tes di pekalongan karena tidak lolos tes saat di tegal. Pada saat


tes saya disuruh membaca Al Qur'an Surat Maryam ayat 1-10 oleh penguji. Alhamdulillah saya lulus dengan posisi mekanik. Tidak ada ruginya orang yang belajar agama, selain bermanfaat di dunia juga bermanfaat di akhirat nanti. Pada tes ini saya benar-benar melihat pengorbanan dari orang tua yang rela mengantarkan anaknya dari Tegal sampai Pekalongan dengan menempuh jarak sekitar 84km. Bagiku ini adalah pengorbanan yang luar biasa demi kesuksesan anaknya.

1)           MCU

Tes ini yang paling menentukan dimana tes ini dilakukan laboratorium diklinik prodia tegal. Tes ini sangat sulit karena teknologi yang melakukan pengetesan. Pada tes semuanya di cek secara visual sampi degan ronsen organ dalam. Ada 1 hal yang membuat saya teringat sampai sekarang pada saat tes MCU dimana saya harus telanjang, bukan maksud untuk vulgar tapi inilah tes yang dilakukan oleh PT PAMA  sangatlah ketat sehingga di dapatkan calon karyawan yang terbaik. Alhamdulillah saya lulus dengan baik dan tanpa catatan. Menurut saya lolos karena saya sering berolahraga secara individu hingga saya memetik hasilnya pada saat MCU ini.

Dari semua tes yang saya lalui, sebelum berangkat mintalah restu kedua orang tua terlebih dahulu karena menurut saya bisa lulus karena doa dari kedua orang tua. Usaha tanpa doa orang tua akan sia-sia begitupun sebaliknya. Dari sekitar 2000 orang yang mendaftar hanya sekitar115 orang saja yang diterima masuk PT PAMA. Sebuah kebanggan tersendiri karena bisa menyisihkan banyak orang yang ingin masuk perusahaan ini. Karena saya sudah diterima di PT PAMA otomatis dari PT SUZUKI saya batalkan dan saya tangguhkan perekrutannya dan saya berikan untuk kesempatan orang lain.

Setelah menunggu beberapa minggu akhirnya saya pada tanggl 01 Mei 2017 saya berangkat ke Cileungsi - Bogor. Betapa sedihnya harus berpisah dengan orang tua apalagi pada saat itu pas pada bulan ramadhan. Sesampainya di Cileungsi saya dididik untuk disiplin bahkan sangat disiplin karena pada saat itu yang melatih ialah mantan anggota kopasus. Setiap hari saya harus bintalsik pagi di lanjutkan dengan pemberian materi.

Batinku berkata "Belum masuk tambang aja sudah susah apalagi kalo udah masuk tambang, bisa encok." Di cileungsi saya dikasih materi dasar mengenai tentang alat berat sampai 3 bulan ke depan hingga akhirnya saya selesai dan akan dikirimkan ke distric BRCB (berau coal binungan) salah satu job site baru milik PT PAMA yang berada di Kalimantan Timur.

Di berau saya stand bay terlebih dahulu tidak bisa masuk tambang karena proses identitas belum jadi. Setelah kartu identitas telah jadi saya bersiap siap masuk tambang. Antusias yang tinggi bagi saya ini adalah momen langka karena tidak sembarang orang masuk tambang.

Mentari pagi bersinar mengiringi hari pertama saya masuk tambang diluar ekspetasi dimana saya harus mentor bahkan setiap hari, saya harus mentor didepan senior mekanik dan para staff  atasan, sungguh tidak enak setiap hari harus berdiri di depan untuk mempresentasikan materi yang didapat pas training di Cileungsi. Hari demi hari saya lewati bertemu dengan rekan kerja baru. Mulanya saya merasa canggung dengan status mekanik junior apalagi statusnya sebagai pendatang kurang disukai oleh mekanik asli pribumi tersebut. Untuk berkomunikasi saja sedikit susah. Saya yang menggunakan bahasa ngapak dengan semboyan "Ora ngapak ora kepenak" justru bagi mekanik lokal menjadi hal yang lucu sehingga mereka tertarik dengan bahasa yang saya gunakan, lama kelamaan pun menjadi akrab dan mereka pun bisa menerima kami para pendatang.

Saya pun menjadi semangat dan mulai terbiasa dengan aturan seperti ini. Hanya pas awal-awal saja saya kurang semangat karena sistem yang diterapkan di PT PAMA sangat berat bagi saya. Posisi mekanik saya ialah mekanik hauler dimana unit yang saya rawat/dijaga performanya ialah unit suport, yakni Scania P360. Sedikit pengetahuan P360 ialah jenis cabin yang digunakan oleh unit yang saya rawat, P singkatan Pretty dan 360 merupakan horse power dari unit tersebut.

Ini adalah foto pada saat proses maintenance


Bekerja di PT PAMA  itu bukan sembarang kerja, saya sebagai mekanik dituntut untuk bekerja sambil belajar dimana setiap 3 bulan sekali mekanik wajib mengikuti tes untuk mendapatkan poin. Poin inilah yang nantinya akan menentukan golongan sebagai mekanik. Hal itulah yang membuat saya malas karena sudah lelah bekerja namun dituntut juga untuk belajar. Belum lagi setiap bulan harus mengumpukan tugas sebagai mekanik, tambah pusing lagi. Setahun pertama saya lewati dengan susah payah, pemikiran saya tentang bekerja di tambang itu enak, keren sudah saya buang jauh-jauh. Namun motivasi dari orang tua membuat saya kuat menghadapi semuanya. Hal itulah yang membuat saya bisa bertahan sampai sekarang di perusahaan PT PAMA .



Saya memilik prinsip kalo ingin sukses harus menerapkan 4 bisa. Saya mengambil prinsip ini pada saat saya mengikuti pendidikan karakter waktu kelas 2 SMK di Zipur dengan semboyan :

Ø  Dipaksa

Ø  Terpaksa

Ø  Terbiasa

Ø  Bisa

Saya masih terapkan itu sampai sekarang.





Komentar

Postingan populer dari blog ini