Menggali Literasi 

Pendidikan karakter dapat dibangun melalui generasi pengenal buku. Buku yang digandang-gadangkan sebagai kunci untuk membuka gerbang kehidupan. Dimana pembaca dapat memperoleh segudang pengetahuan serta informasi yang fantastis dari buku-buku tersebut. Maka tidak heran apabila ada seorang berkawan akrab dengan buku kehidupannya selalu cemerlang. Mengapa bisa demikian? Menurut saya, penyebabnya adalah mereka  yang mencinati buku tidak pernah ketinggalan informasi yang muktahir.

Berkaitan dengan menggali literasi. Bukan hal yang mudah untuk diterapkan pada era milenial seperti saat ini. Apalagi zaman milenal seperti yang sedang dirasakan saat ini.  

Kebayakan orang lebih menyukai sesuatu yang selalu menjadi trending topik (melakukan aktivitas demi mendapatkan kenimatan sesaat, misalnya saja mendapatkan banyak like dari postingan-postingan yang di upload di media sosial). Meskipun, kenyataanya begitu, tidak ada seorang pun yang berhak melarang karena setiap manusia punya hak.

Berbicara mengenai hak dan kewajiban, saya pun selaku seorang pendidik punya hak dan kewajiban untuk menggali literasi bagi peserta didik. Teknik yang diterapkan untuk menggali literasi kepada peserta didik dengan metode penulisan Judul, Daftar Pustaka, dan Catatan Kaki. Materi tersebut tertuang dalam Kompetensi Dasar 3.5 yang berbunyi Menulis Laporan Ilmiah Sederhana yang diajarkan di kelas XII.

Metode penulisan Judul, Daftar Pustaka, dan Catatan Kaki penulis terapkan kepada peserta didik dengan model secara mandiri, yakni peserta didik mendatangi perpustakan dan memilih 4 buku nonfiksi.  Buku nonfiksi sebagai tujuan pembelajaran supaya peserta didik lebih bersahabat dengan buku mata pelajaran yang terkadang dikesampingkan.

Beberapa buku nonfiksi yang telah dipinjam peserta didik. Kemudian langsung dipraktikan dalam penulisan Judul, Daftar Pustaka, dan Catatan Kaki yang sebelumnya telah dijelaskan secara mendetail oleh penulis selaku guru.

Praktik penulisan Judul, Daftar Pustaka, dan Catatan Kaki yang langsung disandingan peserta didik melalui literasi sebuah buku tersebut. Membuat peserta didik semakin dekat dengan literasi sebab peserta didik akan mencari mana pengarang, penerbit, kota terbit dan lain sebagainya. Sehingga, metode ini dapat menggali literasi bagi peserta didik melalui buku-buku yang digunakan dalam praktik penulisan Judul, Daftar Pustaka, dan Catatan Kaki.

Ketika pembelajaran bahasa Indonesia dapat dipraktikan secara langsung maka tidak perlu ragu untuk mendampingi peserta didik menemukan ilmu-ilmu yang semestinya mereka ketahui dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia. Salam literasi untuk anak negeri. (3Ramadankay, Kamis, 15 April 2021)


Komentar

Postingan populer dari blog ini